Bias Bahasa "Kakak" Sumatera Utara VS Jabodetabek!

Penulis_@Ratu Eka Bkj

CEO, Owner, Founder “EKA BKJ” 

Masih ingat dengan video viral di TikTok yang seorang Perempuan Pemateri di Zoom tersinggung karena disapa "Kakak" oleh Moderator laki-laki nya? 

Beliau bilang "Don't Call Me Kak or Kakak"

Moderator menjawab "Kenapa, Saya hanya ingin sopan dengan menyapa Kakak" 

Pemateri menjawab "Kalau Aku kau panggil Kak, tidak ada bedanya Aku dengan yang lain".

Ternyata kalau ditelusuri Linguistik-nya yaitu, kata “Kakak/Kak” itu bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Melayu Batak di Sumatera Utara. 

Sedangkan di Sumatera Utara seperti Medan sapaan Kak/Kakak cenderung informal dan terlalu santai. Digunakan umum semua orang, bahkan "maaf" untuk menyapa kalangan bawah misalnya Pemulung/Pengemis juga disapa Kakak/Kak.

Sedangkan, untuk Perempuan menengah ke atas di Sumatera Utara seperti Medan itu disapanya adalah "Inang". Inang artinya setara dengan Ayunda atau Nona atau Nimas, kalau dalam Bahasa Inggris adalah Miss atau Ms. Bisa juga diartikan Kakak Senior Perempuan Yang Terhormat. 

Mangkanya, kalau Kita sering nonton Kompas TV yang Debat Politik. Kalau ngundang Juru Bicara Partai bersuku Batak Melayu Perempuan dari Sumatera Utara selalu disapa "Inang" dan hampir tidak ada yang disapa "Kakak/Kak".

Saya menelisik, video yang dahulu viral itu. Melihat dari logat, sepertinya Pemateri Perempuan berasal dari Sumatera Utara mungkin Medan. Sedangkan, Moderator laki-laki dari Jakarta atau Jabodetabek. 

Kalau di Sumatera Utara yang pemilik diksi asli Kakak/Kak, culture-nya digunakan untuk informal/santai semua kalangan bahkan "maaf" kelas sosial bawah. 

Sedangkan di Jakarta dan Jabodetabek, itu sok yes kata "Kakak/Kak" dikira lebih sopan dan dikira status sosialnya di atasnya Neng, Mbak, Mpok, Teh, Mbok. Padahal, aslinya di Sumatera Utara kata Kakak/Kak juga buat nyapa Pemulung/Pengemis di jalanan juga loh. 

JADI, JANGAN SUKA GENERALISIR BAHASA. KALAU JADI MODERATOR MISALNYA, LEBIH BAIK TANYAKAN DULU PEMATERI LEBIH NYAMAN DISAPA APA?